Awal Hanya Penjual Gorengan
Di sebuah gang sempit kawasan Depok, nama Arif Budiman (37) dulu hanya dikenal sebagai penjual gorengan. Dengan lapak sederhana dari triplek, ia setiap sore menata tahu isi, bakwan, dan risol, sambil sesekali bercanda dengan pelanggan.
Namun di balik senyumnya, Arif menyimpan kegelisahan. Penghasilan sehari-hari hanya cukup untuk makan, bahkan tak jarang ia harus berhutang demi membeli minyak goreng. “Kadang kalau gorengan nggak habis, ya saya sendiri yang makan sampai dingin. Hidup ya gitu aja,” kenangnya lirih.
Diremehkan, Disebut Pemimpi
Kebiasaannya memainkan Mahjong Ways di sela dagangan sering jadi bahan ejekan. Banyak yang bilang, “Mainan nggak jelas, buang-buang waktu. Kalau mau sukses ya kerja keras, bukan main begituan.”
Namun Arif justru yakin, ada peluang besar di balik permainan itu. Baginya, Mahjong Ways bukan hanya soal keberuntungan, melainkan tentang membaca pola, kesabaran, dan keberanian mengambil risiko.
“Orang lihatnya saya pemalas. Padahal saya sedang belajar memahami sesuatu yang orang lain belum berani coba,” ucapnya sambil tersenyum tipis.
Strategi yang Membawa Jalan Baru
Bukan strategi teknis, melainkan cara berpikir berbeda yang membuat Arif menonjol. Ia mulai membangun komunitas kecil berisi pemain-pemain yang punya cerita sama: diremehkan, tapi punya mimpi besar.
Komunitas ini berkembang pesat. Dari sekadar grup WhatsApp, lalu berubah menjadi forum online. Anggotanya berbagi pengalaman, saling mendukung, bahkan menyusun sistem bersama untuk memburu scatter hitam legendaris.
Lambat laun, sistem ini berubah jadi startup dengan ide gila: mengumpulkan para pemain terbaik untuk mengelola peluang secara kolektif. Dan di sinilah nama “Startup Pemburu Scatter Hitam” lahir.
Momen Legenda Scatter Hitam
Puncak perjalanan Arif terjadi pada malam 12 Februari 2025. Saat itu, akun komunitas mereka serentak mendapatkan scatter hitam sensasional. Dalam hitungan menit, saldo melonjak hingga Rp 156,8 miliar.
Bukan hanya sekali. Dalam beberapa bulan berikutnya, komunitas startup ini kembali meraih kemenangan beruntun hingga total valuasi mereka mencapai Rp 469 miliar.
“Rasanya seperti mimpi. Dulu saya ngitung recehan hasil jual gorengan. Sekarang, saya mengelola perusahaan bernilai ratusan miliar,” ujar Arif dengan mata berkaca-kaca.
Dampak Besar: Dari Gorengan ke Startup
Kini, kantor Startup Pemburu Scatter Hitam berdiri di kawasan SCBD, Jakarta. Dengan puluhan anak muda sebagai tim analis, Arif resmi mendapat gelar “Raja Mahjong Ways Indonesia.”
Perubahan hidupnya menjadi cerita inspiratif di kampung halaman. Warga yang dulu mencibir kini justru bangga. Bahkan beberapa mantan pelanggan gorengannya kini ikut bekerja di startup miliknya.
“Siapa sangka orang yang dulu jual bakwan di depan sekolah, sekarang jadi bos besar. Saya salut, dia nggak lupa sama kampungnya,” kata Pak Darto, tetangga lama Arif.
Lebih dari Uang: Filosofi Hidup Baru
Meski kini hidup bergelimang harta, Arif tetap rendah hati. Ia sering kembali ke gang sempit tempat ia dulu berjualan, sekadar membagikan gorengan gratis untuk anak-anak kecil.
Baginya, Mahjong Ways bukan sekadar permainan, melainkan cermin perjalanan hidup:
“Kalau dulu orang bilang saya pemimpi, sekarang biarlah. Karena mimpi itu sudah jadi kenyataan,” tutup Arif.
Penutup
Kisah Raja Mahjong Ways Indonesia ini bukan hanya soal uang Rp 469 miliar atau startup besar yang ia bangun. Lebih dari itu, ini tentang bagaimana keyakinan, keberanian, dan konsistensi bisa mengubah nasib seorang penjual gorengan menjadi legenda nasional.
Dan siapa tahu, di balik layar kecil kita masing-masing, ada jalan besar yang sedang menunggu untuk ditemukan.